Thursday, May 25, 2017

Filled Under:

MENYEBERANGI LAUTAN DENGAN .........PERAHU DAYUNG. KISAH NYATA

Share



Menyeberangi lautan dengan perahu dayung? Kedengarannya seperti suatu ide yang gila. Mungkin sebagian besar dari kita memiliki pikiran begitu. Sepertinya ini adalah sesuatu hal yang tidak mungkin dilakukan. Tapi ada sebagian orang...dan ini jumlahnya sangat sedikit, yang menganggap ini adalah suatu tantangan. Tantangan yang harus dijawab. 

Samudera Pasifik, Hindia dan Atlantik sudah diseberangi oleh manusia dengan hanya menggunakan perahu dayung. Bagaimana ini bisa dilakukan mengingat ini adalah samudera yang lebarnya mencapai ribuan mil dengan cuaca yang tidak selalu bersahabat. Bagaimana dengan perbekalan makanan dan minuman. Bagaimana sekiranya terjadi kecelakaan ratusan atau ribuan mil dari pantai atau pulau terdekat. Komunikasinya bagaimana dan seterusnya.



Mengapa mereka melakukannya? Muungkin in adalah pertanyaan yang juga sering ditujukan kepada para pendaki gunung. Secara kasat mata kita memandang kegiatan yang memiliki resiko yang sangat tinggi, pengorbanan yang besar, baik itu watu tenaga dan biaya yang tidak kecil, kegiatan ini kelihatannya tidak "menghasilkan" sesuatu yang "nyata". 

Bagi mereka itu "sesuatu yang tidak nyata" ini adalah sesuatu yang sangat nyata.  Ini memang tidak begitu mudah dijelaskan kepada orang yang belum atau tidak pernah mengalaminya. Pada dasarnya manusia memiliki banyak potensi, tetapi dalam kenyataannya hanya sedikit dari potensi ini pernah kita manfaatkan. Mereka ini adalah manusia yang mencoba sampai sejauh mana mereka dapat mengoptimalkan potensi mereka. 



Bagi mereka yang telah mencapai puncak gunung yang tinggi setelah melewati rintangan2 yang dapat mengakhiri hidup mereka, atau pelaut yang akhirnya sampai di pelabuhan tujuan mereka setelah melewati ribuan mil lautan yang penuh resiko, kebahagiaan dan kepuasan yang mereka rasakan adalah sesuatu yang sangat dilukiskan dengan kata kata. Mereka merasa hidup tanpa resiko adalah suatu hidup yang membosankan. Hidup di dunia ini hanya sekali, oleh karena itu harus dijalani dan dinikmati sepenuhnya.


Image result for exoedition row boat images

RUTE PENYEBERANGAN SAMUDERA HINDIA

Orang pertama yang dianggap sebagai perintis kegiatan ini adalah dua orang Norwegia yang bernama Frank Samuelsen dan George Harbo. Pada tahun 1896 mereka meninggalkan kota New York dengan menggunakan perahu dayung. Tujuan pertama adalah Pulau Scilly ditengah Samudera Atlantik (yang jaraknya lebih dari 3000 mil) sebelum melanjutkannya ke Le Havre, Perancis. Jarak 3000 mil itu mereka tempuh dalam waktu 55 hari.

Satu rekor yang mungkin sulit untuk dipecahkan adalah rekor yang dibuat oleh  Eruc Erden yang mendayung perahunya seorang dirii dari Bodega Bay, California (Juli, 2007) ke Papua Niu Gini. Dia membutuhkan waktu hampir setahun (312 hari) tanpa berhenti. Jarak yang ditempuh adalah 6385 mil.

Salah satu tantangan bagi mereka dalam melakukan kegiatan yang memakan waktu selama ini adalah logistik. Mereka harus memiliki persediaan makanan yang cukup . Selain jumlahnya banyak, makanan tersebut harus memiliki gizi dan kalori yang tinggi mengingat mereka ini banyak sekali menggunakan tenaga. Untuk menghemat tempat dan berat (mengingat ukuran perahu relatif kecil), mereka umumnya membawa makanan yang dikeringkan (freeze dried) yang hanya membutuhkan air panas. 

Air tawar juga merupakan persoalan terbesar yang dipecahkan dengan menggunakan alat untuk membuat air tawar dari air laut (desalinator). Berkat perkembangan teknologi, alat seperti itu semakin canggih dan tidak sebesar, seberat atau semahal seperti sebelumnya. 

Untuk komunikasi mereka semuanya dilengkapi dengan telpon satelit. Untuk sumber listriknya mereka menggunakan tenaga surya. Navigasi tidak merupakan kendala pada lagi sa'at ini. Salah satu kemungkinan yang mereka khawatirkan adalah kemungkinan kecelakaan. Berada di dalam perahu kecil di tengah lautan luas kemungkinan terjadinya sesuatu sangat tinggi. 


Image result for talisker atlantic challenge boats images













0 komentar:

Post a Comment