Friday, April 28, 2017

Filled Under:

MENGAPA SAYA SUKA BERLAYAR SENDIRIAN

Share
Umumnya orang menganggap lautan sebagai tempat yang berbahaya yang sebaiknya dihindari sedapat mungkin. Bahkan sebagian masyarakat memiliki kepercayaan kuat bahwa lautan adalah tempat2 diamana selain dihuni oleh binatang2 raksasa (sea monsters), lautan juga adalah tempat yang dihuni oleh mereka yang dari alam lainn yang sebaiknya dijauhi.

Ada berapa alasan kenapa sebagian dari pemikiran ini bisa diterima. Tetapi ada kelompok orang2 yang mempunyai pandangan lain tentang lautan. Mereka ini memandang lautan ini sebagai tempat dimana manusia hampir tidak ada pengaruhnya. Tempat yang memiliki keindahan alam yang tidak banyak disadari atau diketahui oleh banyak orang. Keindahan itu, bagi sebagian manusia, jauh lebih dinikmati seorang diri. Saya menganggap bahwa saya termasuk salah satu dari orang2 seperti ini.


Berlayar seorang diri bagi saya memberikan kepuasan dimana saya merasakan kebebasan yang hampir total. Ini adalah tempat dimana hukum alam dan hukum Tuhan yang berlaku. Manusia hanya diberikan izin untuk melewatinya. Aturan yang tidak tertulis harus dipenenuhi. Pelanggaran tidak akan ditoleransi sama sekali. Kesalahan kecil bisa berakibat fatal. 


Seperti kita ketahui dan kita alami sehari hari, hidup di daratan bersama manusia2 lainnya adalah kehidupan yang penuh dengan aturan yang sebagian besar adalah dibuat oleh sesama manusia dengan bermacam alasan. Tebalnya buku buku yang berisi undang undang dan peraturan2 jika dikumpulkan semua dari setiap negara mungkin tingginya jauh melewati Gunung Everest di Himalaya. 


Ditambah lagi dengan hukum adat, hukum agama, adat istiadat, peraturan daerah, peraturan deda, Keppres, Perpres, belum lagi dengan perintah atau kemauan mertua atau istri yang galak. Hidup didaratan membuat manusia hampir tidak ada kendali sekali atas hidupnya. Alat komunikasi yang seharusnya mebuat hidup di zaman modern lebih memudahkan, justru ini menambah kotrol manusia atas hidupnya semakin terbatas (saya hampir tidak pernah menghidupkan radio selama diatas perahu).


Bagi orang seperti saya yang sudah merasakan berdiri dibelakang kemudi diatas sebuah perahu layar ribuan mil ditengah samudera luas jauh dari siapa2 dan atau jangkauan hukum manusia. Hanya suara ombak dan angin yang  terdengar yang menemani merupakan suatu anugerah Tuhan yang saya merasa sangat berterima kasih atas kenikmatan yang saya dapatkan.


Malam hari. Banyak orang menyangka malam hari sendirian di lautan luas pasti menakutkan. Gelap gulita sekeliling, hanya terdengar deru angin dan deburan ombak sementara yang kelihatan hanya bintang2 dilaut. Dilaut tidak ada polusi sama sekali, langit dipenuhi oleh bintang2. Tiduran diatas dek perahu menetap keangkasa dimana bilyunan bintang2 tersebar dilangit adalah pengalaman yang sulit dituliskan. 

Apalagi saya menyadari bahwa bintang2 yang cahayanya yang sedang saya lihat mungkin sudah tidak ada lagi. Mengingat sebagian yang kita saksikan sekarang, berhubung jarak dari bintang2 itu mungkin membutuhkan  ribuan tahun cahaya untuk mencapai planet kita. Cukup membuat saya mersa seperti tidak ada artinya di tengah alam semesta yang tidak ada batasnya. Disitu kita tambah merasakan kebesaran Maha Pencipta.




0 komentar:

Post a Comment